Header Ads

Mark Cuban Jadi Sasaran Kemarahan Fans Mavericks Setelah Perdagangan Luka Dončić


Pada Sabtu malam (waktu Amerika Serikat), Dallas Mavericks membuat langkah mengejutkan dengan menukar bintang mereka, Luka Dončić, ke Los Angeles Lakers. Dalam kesepakatan tersebut, Mavericks menerima Max Christie, Anthony Davis, serta pilihan putaran pertama pada NBA Draft 2029. Selain itu, Maxi Kleber dan Markieff Morris juga ikut diperdagangkan. Keputusan ini menuai kecaman luas dari penggemar Mavericks, yang langsung mengalihkan amarah mereka kepada pemilik tim, Mark Cuban, yang dianggap sebagai penyebab kekacauan di Dallas.


Keputusan perdagangan Dončić ini mengejutkan banyak pihak, termasuk Cuban sendiri. Pemilik minoritas Mavericks tersebut mengungkapkan bahwa ia sama sekali tidak mengetahui perihal perdagangan yang melibatkan Dončić. Cuban, yang menjual saham mayoritasnya pada Mavericks pada tahun 2023, mengonfirmasi kepada Front Office Sports bahwa ia tidak terlibat dalam proses transaksi tersebut. Bahkan, ia baru menerima telepon mengenai kesepakatan ini tepat sebelum diumumkan ke publik.


Sebelumnya, Cuban berperan besar dalam membawa Dončić ke Dallas pada tahun 2018, ketika tim Mavericks menaikkan posisi mereka dalam NBA Draft untuk memilih pemain asal Slovenia tersebut. Dončić, yang selama ini menganggap dirinya akan menghabiskan karier di Dallas, mengungkapkan rasa kaget dan kesedihan saat mengetahui bahwa ia diperdagangkan. Dalam sebuah konferensi pers perkenalannya bersama Lakers pada hari Selasa, Dončić mengaku menangis mengetahui bahwa ia harus meninggalkan Dallas.


“Saya pikir saya akan menghabiskan seluruh karier saya (di Dallas) karena saya pikir loyalitas adalah kata yang sangat penting bagi saya, dan saya berusaha untuk tetap berpegang pada itu,” kata Dončić, mengenang perasaannya saat itu.


Perdagangan Dončić terjadi setelah Cuban menjual saham mayoritasnya di Mavericks pada tahun 2023 kepada keluarga Miriam Adelson dan Patrick Dumont dengan nilai transaksi mencapai AS$3,5 miliar. Meskipun Cuban tetap memiliki saham minoritas dalam tim, keputusan ini membuatnya kehilangan kendali atas operasi sehari-hari tim. Patrick Dumont, menantu Adelson, kini mengambil alih jabatan sebagai gubernur tim, sementara Nico Harrison, yang bergabung sebagai manajer umum Mavericks pada tahun 2021, bertanggung jawab atas keputusan perdagangan tersebut.


Kebijakan penjualan saham mayoritas ini memicu reaksi keras dari penggemar Mavericks. Banyak yang percaya bahwa keputusan tersebut turut memengaruhi keputusan manajemen dalam perdagangan Dončić. Kecaman terhadap Cuban semakin memuncak, dengan para penggemar menuding bahwa ia telah merusak masa depan tim. Hal ini terlihat jelas melalui protes yang terjadi di luar American Airlines Arena pada hari Minggu setelah perdagangan diumumkan.


Penggemar Mavericks juga merasa dikhianati oleh janji yang pernah diungkapkan oleh Cuban pada tahun 2020, saat ia dengan tegas mengatakan bahwa ia akan melakukan apa saja untuk mempertahankan Dončić di Dallas. Dalam sebuah wawancara, Cuban bahkan mengungkapkan, “Jika saya harus memilih antara istri saya dan mempertahankan Luka di Mavs, saya akan menemuinya di kantor pengacara saya untuk mempersiapkan perceraian.”


MAIN GAME ONLINE SERU : God Of Thunder


Namun, tiga tahun setelah pernyataan tersebut, Cuban menjual saham mayoritasnya di Mavericks, yang kemudian menyebabkan keputusan perdagangan Dončić. Hal ini membuat para penggemar merasa kecewa, dengan banyak yang merasa bahwa janji Cuban telah dilanggar.


Pada akhirnya, meskipun Cuban tidak terlibat langsung dalam transaksi tersebut, protes dari penggemar Mavericks menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap perubahan kepemilikan dan arah masa depan tim yang kini berada di tangan keluarga Adelson dan Dumont. Dengan berakhirnya era Cuban di Dallas, para penggemar berharap bahwa keputusan-keputusan selanjutnya dapat mengembalikan kejayaan tim yang telah ditinggalkan oleh salah satu bintang terbesarnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.